Beberapa hari lalu, saya mencoba minuman baru: Kombucha Tea. Dibuat oleh seorang teman, rasanya masam menyegarkan, sedikit kecut mirip juice apel bersoda. Kombucha tea merupakan produk ramuan minuman kuno dari Asia Timur, yang merupakan hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha (Acetobacter Xylinum dan beberapa jenis khamir).
Jamur kombucha adalah hasil simbiosis antara ragi dan berbagai bakteri, yang dikenal dengan singkatan "scoby" (symbiotic colony of bacteries and yeasts). Jamur tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nutrisi teh manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Bila dirawat secara benar, maka jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur pemilik serta keturunannya.
Khasiat Kombucha
Kombucha bisa pula digunakan sebagai obat penyembuh penyakit dan dapat menjaga vitalitas, aktivitas, dan juga kapasitas mental serta fisik. Meminum segelas kecil sebelum makan dan meningkatkan takarannya secara berangsur-angsur untuk mendapatkan khasiat yang nyata dari minuman ini.
Seperti banyaknya pengobatan alternatif lainnya, beberapa sifat menyehatkan kombucha tea ini harus didukung oleh penelitian lebih lanjut. Namun, mekanisme aktif lainnya telah dibuktikan melalui pengujian dan percobaan ilmiah, seperti pada: pengaturannya terhadap bakteri pada alat pencernaan, penguatan sel, detoksifikasi dan seperti mengurangi kelebihan keringat, harmonisasi metabolis, efek antibiotik, memfasilitasi keseimbangan pH tubuh dan menurunkan tekanan darah, menurunkan kecemasan, obat peradangan, pembengkakan, nyeri serta sakit serta pusing kepala sebagai akibat dari arteriosclerosis.
Kandungan asam glukonat yang ada pada minuman kombucha mampu memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar serta mempunyai kemampuan untuk mengikat racun dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urine. Kandungan antimikroba pada minuman kombucha mampu menghambat pertumbuhan Shigella sonmei, E. coli, dan Salmonella typhimurium.
Selama fermentasi kultur kombucha akan menghasilkan sejumlah alkohol, karbondioksida, vitamin B, vitamin C, serta berbagai jenis asam organik yang sangat penting bagi metabolisme manusia seperti asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat, asam oksalat, dan asam laktat. Komposisi larutan teh mempengaruhi aroma dan rasa kombucha. Komposisi yang dimaksud adalah gula residu, karbondioksida dan asam organik (terutama rasio antara asam asetat dengan asam glukonat). Asam asetat yang bersifat volatil menghasilkan aroma kuat dan menusuk serta aroma asam, sedangkan flavor asam yang dihasilkan asam glukonat lembut.
Cara Membuat Kombucha
Minuman kombucha dapat dibuat sendiri dengan biaya murah. Karena jamur senantiasa tumbuh, minuman bisa dibuat dengan sepotong membran jamur teh dan membiarkan ramuan sehat ini berkembang sendiri. Jamur teh ini mempunyai daya hidup tinggi dan mudah berkembang biak, dibandingkan dengan bakteri pada yoghurt.
Bahan:
- 200 gram gula pasir
- 2 lt air putih
- 4 sendok teh, teh hijau/hitam
Cara Membuat:
Jamur kombucha adalah hasil simbiosis antara ragi dan berbagai bakteri, yang dikenal dengan singkatan "scoby" (symbiotic colony of bacteries and yeasts). Jamur tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nutrisi teh manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Bila dirawat secara benar, maka jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur pemilik serta keturunannya.
Khasiat Kombucha
Kombucha bisa pula digunakan sebagai obat penyembuh penyakit dan dapat menjaga vitalitas, aktivitas, dan juga kapasitas mental serta fisik. Meminum segelas kecil sebelum makan dan meningkatkan takarannya secara berangsur-angsur untuk mendapatkan khasiat yang nyata dari minuman ini.
Seperti banyaknya pengobatan alternatif lainnya, beberapa sifat menyehatkan kombucha tea ini harus didukung oleh penelitian lebih lanjut. Namun, mekanisme aktif lainnya telah dibuktikan melalui pengujian dan percobaan ilmiah, seperti pada: pengaturannya terhadap bakteri pada alat pencernaan, penguatan sel, detoksifikasi dan seperti mengurangi kelebihan keringat, harmonisasi metabolis, efek antibiotik, memfasilitasi keseimbangan pH tubuh dan menurunkan tekanan darah, menurunkan kecemasan, obat peradangan, pembengkakan, nyeri serta sakit serta pusing kepala sebagai akibat dari arteriosclerosis.
Kandungan asam glukonat yang ada pada minuman kombucha mampu memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar serta mempunyai kemampuan untuk mengikat racun dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urine. Kandungan antimikroba pada minuman kombucha mampu menghambat pertumbuhan Shigella sonmei, E. coli, dan Salmonella typhimurium.
Selama fermentasi kultur kombucha akan menghasilkan sejumlah alkohol, karbondioksida, vitamin B, vitamin C, serta berbagai jenis asam organik yang sangat penting bagi metabolisme manusia seperti asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat, asam oksalat, dan asam laktat. Komposisi larutan teh mempengaruhi aroma dan rasa kombucha. Komposisi yang dimaksud adalah gula residu, karbondioksida dan asam organik (terutama rasio antara asam asetat dengan asam glukonat). Asam asetat yang bersifat volatil menghasilkan aroma kuat dan menusuk serta aroma asam, sedangkan flavor asam yang dihasilkan asam glukonat lembut.
Cara Membuat Kombucha
Minuman kombucha dapat dibuat sendiri dengan biaya murah. Karena jamur senantiasa tumbuh, minuman bisa dibuat dengan sepotong membran jamur teh dan membiarkan ramuan sehat ini berkembang sendiri. Jamur teh ini mempunyai daya hidup tinggi dan mudah berkembang biak, dibandingkan dengan bakteri pada yoghurt.
Bahan:
- 200 gram gula pasir
- 2 lt air putih
- 4 sendok teh, teh hijau/hitam
Cara Membuat:
- Buat teh manis dengan cara: ekstraksi teh, teh hijau/hitam dimasukkan ke dalam air panas/mendidih dalam stainless steel biarkan selama 15 menit. Saring kemudian tambahkan gula, aduk rata.
- Dinginkan teh sampai sudah sama dengan temperatur ruangan kemudian pindahkan ke dalam wadah dari gelas/kaca
- Tahap Inokulasi, yakni penambahan starter (berupa lapisan selulosa yang didalamnya mengandung mikroba kombucha), sebelum starter digunakan biarkan terlebih dahulu kurang lebih 30 menit berada di udara bebas.
- Fermentasi, setelah diinokulasi, toples ditutup kembali dengan kain/kertas agar semut, lalat dan nyamuk, debu atau pollutan lainnya tidak bisa masuk. Yang penting udara bisa mengalir dengan bebas. Ikat mulut toples dengan karet. Simpan pada suhu kamar selama 8-12 hari. Koloni kombucha memerlukan tempat yang tenang dan hangat dan tidak boleh digoyang dan dipindah-pindah serta tidak boleh terkena sinar matahari. Pada saat proses fermentasi terjadi, gula akan dipecah oleh khamir dalam starter dan akan terbentuk CO2. Cairan teh tersebut menjadi berbuih dan rasanya akan lebih masam.
- Jika sudah 8-12 hari akan tumbuh jamur baru dipermukaan, angkat jamur baru yang berada dipermukaan dan jamur lama dibawah/dasar toples, lalu air disaring taruh dalam lemari es. Kombucha tea siap dikonsumsi. Sehari dapat diminum tiga gelas; satu gelas pada waktu perut kosong dipagi hari, gelas kedua setelah makan siang dan gelas ketiga pada saat menjelang tidur.
- Jamur lama dan baru dicuci bersih dengan air matang tidak panas, baru simpan ditempat penampungan jamur bahan gelas dan beri air teh manis. Ulang cara no 1-5, selanjutnya bisa ditambahkan air kombucha tea yang sudah jadi sekitar + 10% saja. Setiap kali selesai fermentasi pada saat pemisahan selalu disisakan sepersepuluh (10%) bagian untuk keperluan pembuatan kombucaha tea berikutnya. Tutup botol dengan rapat dengan menggunakan kain.
0 Response to "Kombucha Tea"
Post a Comment